Tersenyumlah..tetap tersenyum

Keutamaan Senyum

Rasulullah Bersabda :

“Jangan meremehkan perbuatan kebaikan sesuatupun, walau sekadar menyambut kawan dengan wajah yang ceria.” (H.R. Muslim)

Wajah adalah media ekspresi seseorang. Dari wajah dapat tergambar apa yang dirasakan atau yang sedang dialami seseorang. Jika seseorang menutup wajahnya maka sulit sekali untuk mengenali siapa ia, begitupun sebaliknya jika seluruh tubuh kecuali wajah yang tertutup maka sangatlah mudah untuk mengenal siapa ia. Wajah juga menggambarkan sisi dalam manusia. Orang yang bahagia, gembira wajahnya akan terlihat ceria dan selalu tersenyum, sedangkan yang gundah atau kesal wajahnya akan terlihat muram dan masam.
Di wajah terdapat pula indra-indra manusia, seperti telinga, hidung dan lidah. Bahkan akalpun tidak jauh dari wajahnya. Karena itulah wajah dipilih Al-Qur’an dan Sunnah sebagai lambang totalitas manusia. Allah SWT berfirman : “Pada hari yang di waktu itu ada muka yang yang menjadi putih berseri, dan ada pula yang menjadi muka hitam muram.” (QS. Ali Imran : 106).
Keceriaan di wajah merupakan wujud nyata dari sisi dalam manusia. Ibn Sina, seorang ilmuan muslim, mengemukakan bahwa salah satu sifat orang arif adalah selalu senyum gembira. Karena itulah Rasulullah SAW dilukiskan selalu bersikap bermuka manis dalam menghadapi siapapun. Senyuman Rasulullah SAW mencerminkan indahnya akhlak beliau dalam tindak tanduknya sehari-hari. Manis senyumnya memancarkan keindahan bagai menembus dimensi waktu ribuan tahun dan jarak ribuan kilometer. Itupun akan terus berlanjut hingga kiamat nanti. Sampai sekarang pun kita masih merasakan getar-getar senyuman kasih sayang beliau yang terkandung dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Itulah kemuliaan beliau terasa sampai saat ini.

Namun demikian, senyum adalah salah satu tabiat manusia yang sedikit misterius, yang mempunyai maksud tersirat dan tujuan tertentu. Ada pula yang mengatakan bahwa senyuman adalah sesuatu yang aneh tetapi nyata. Walaupun semua orang punya bibir, namun untuk urusan yang satu ini tidak semua orang mampu untuk melakukannya terlebih ketika seseorang sedang marah, biasanya susah sekali untuk melepaskan diri dari cemberut. Wajah yang semulanya rupawan, kalau sedang marah jadi kelihatan buruk dan menakutkan.
Senyum adalah hal kecil yang bisa menimbulkan efek luar biasa. Senyum bukan sekedar menggerakkan otot-otot muka, tetapi lebih kepada pergerakan suasana hati. Dan orang yang melihat senyum itu pun akan terpengaruh suasana hatinya. Jadi senang, ceria, bahkan grogi atau bingung. Karena setiap orang punya ciri khas dalam senyumnya, yang kadang misterius.
Senyum itu memiliki kekuatan. Namun, ternyata orang bisa tak mudah untuk selalu tersenyum. Padahal senyum itu bisa menjadi obat bagi diri sendiri dan semangat bagi orang lain. Karena senyum itu juga terkait dengan filosofi yang dianut seseorang terhadap apa saja dalam dirinya. Berlatih senyum merupakan terapi jitu untuk membuat wajah seseorang lebih hangat dan menyenangkan. Mudah memberi senyum pada seseorang juga akan meningkatkan rasa perhatian kita pada sekeliling.

Senyum termasuk proses penting bagaimana seseorang itu mampu menerima kehidupannya. Berawal dari senyum semua hal akan terasa lebih ringan. Sebab senyum dapat menstimulasi seseorang berpikir positif dan menghadirkan sikap yang lebih tulus dalam mengerjakan sesuatu. Kemampuan tersenyum itu juga terkait dengan kadar kematangan seseorang dalam menyikapi problema kehidupan. Ketidakmampuan seseorang menerima keadaan dan selalu berpikir negatif merupakan faktor penyebab susah tersenyum.
Ada jurus khusus untuk menghadirkan senyum walau hati sedang tak enak. Tarik napas dan tahan napas selama sepuluh detik lalu hembuskan kembali. Latihan pernapasan ini dapat melancarkan aliran darah sehingga menghambat stres yang akan datang. Atur pikiran kita untuk lebih fleksibel. Setelah suasana terkendali barulah memutar otak untuk mendapatkan solusi masalah. Bersikaplah pasrah dan ikhlas dengan mengandalkan kekuatan doa. Lantas tersenyumlah. If you smile the world smile with you……….! Wallahu ‘Alam.


sumber : http://diaz2000.multiply.com/journal/item/65

 





Keajaiban SeNyum

Tersenyum, betapa mudahnya hal ini dilakukan. Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk bibir menjadi senyum. Dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati.

Tetapi kenapa hal sederhana ini jarang terlihat? Wajah-wajah di jalan, di angkutan umum, di kantin, di kantor, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun senyum, justru terlihat buram. Kerutan-kerutan di wajah menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu. Banyak wajah yang daerah diantara dua matanya mengkerut. Menyeramkan dan tampak garang. Duh...

senyum yang sederhana, mudah dan gratis itu ternyata menyimpan banyak keajaiban. Bentuknya macam-macam. Ada kemudahan, kesehatan, kekayaan, kebaikan, solusi dan sebagainya dari sebuah senyuman.

AtURan SEnYum!

#bahwa senyum itu harus 227. Artinya senyum baru terlihat tulus dengan menarik bibir ke kanan 2 cm, ke kiri 2 cm, pertahankan minimal selama 7 detik. Bila kurang dari 7 detik, maka senyum itu akan kehilangan ketulusannya.

#senyum itu harus 127. Angka satu artinya sang senyum harus lah berasal dan bertujuan untuk menyatukan hati. Hati yang memberi dan menerima senyum. Dengan begitu, senyum itu berperan sebagai pengikat dan jembatan antara satu diri dengan diri-diri yang lain. Sedang angka 2 dan 7, maknanya sama dengan yang diatas.

Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa.

Ia kecil, tapi bermakna raksasa.

Ia mudah, tapi sangat berharga.

Karenanya,....

Tersenyum lah saudara

Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup anda.

Dan...

Bagikanlah keajaiban bagi hidup sesama kita.